Mbah Surip dan WS Rendra
Mbah Surip dan WS Rendra Ketika defisit kejujuran alam Pemilu dan defisit kompetensi KPU di gelar di Mahkamah Konstitusi, dan Ketika defisit integritas Bagai virus babi menyerang system imunitas KPK, Mbah Surip dan WS Rendra menyelinap pergi dari panggung diskursus publik. Padahal sebagai “suara liyan”, sebagai alterity , sebagai – katakanlah—“suara hati bangsa”, fungsi mereka justru sedang amat dibutuhkan dalam diskursus publik kita. Alteritas. Sebagai figur publik, Mbah Surip dan WS Rendra telah menyumbangkan “ suara lain” atau alteritas, yang terkesan “urakan” dan “bohemian” bagi kehidupan dan aspirasi normal rata rata manusia Indonesia lepas dari sikap one in one yang banal. Alteritas ini memampukan kita mengkritisi hidup “yang normal”. Yang familiar atau praktik business as usual . Alteritas ini memungkinkan public memasuki “ monolog yang dialogis” atau situasi two in one dalam keh